Anda pasti sudah mengerti apa itu replika pada LDAP di linux debian khususnya, jika kurang paham lihat disini kembali sekilas penjelasannya adalah replikasi di buat untuk tujuan mengantisipasi terjadinya eror data pada sebuah server dan bisa juga sebagai server cadangan, seperti halnya pada database MySQL yang pernah saya konfigurasi pada server salah satu rumah sakit hal ini penting mengingat banyak data pasien yang harus benar-benar tidak boleh rusak atau hilang karena menyangkut dengan Medical Record pada setiap pasien.
Begitu pula halnya dengan LDAP banyak tersimpan informasi penting agar tidak terjadinya kehilangan data atau rusak yang berujung pada kepusingan kepala. nah saya juga sebelumnya telah menjelaskan cara paling mudah instalasi LDAP pada server replika lihat disini untuk penjelasan lengkapnya, di artikel yang akan saya bahas ini adalah pengertian dan penjelasan fungsi bagaimana cara menghubungkan server master dengan server slave pada LDAP, saya akan menjelaskan satu persatu agar pembaca bisa mengerti dari mulai pengertian sampai membuat konfigurasi LDAP Replikasi yang powerfull
Menghubungkan server master dengan slave di LDAP
Jika menggunakan slurpd, maka inisiasi sinkronisasi dilakukan oleh server LDAP master. Aplikasi slurpd berfungsi sebagai penghuhung antara master dengan slave dan memberitahukan slave apabila terjadi perubahan informasi maupun entri di database master. Sehingga, master akan secara aktif menghubungi slave dan melakukan perubahan terhadap database slave apabila terjadi perubahan di database master, sedangkan slave hanya menerima semua informasi tersebut secara pasif.
Untuk menggunakan slurpd, kita harus melakukan persiapan terlebih dahulu, terutama membuat DN (akan kita bahas di artikel selanjutnya) yang akan melakukan proses sinkronisasi. DN tersebut harus memiliki kewenangan admin karena harus dapat melakukan baca tulis di server LDAP slave.