Cara Install dan Konfigurasi SSH Server di Linux Debian
Pada artikel sebelumnya kita sudah banyak membahas tentang pengenalan Linux, Perintah dasar Linux dan cara penggunaanya. Pada artikel saat ini dan selanjutnya kita akan masuk pada BAB yang lebih mendalam dalam penggunaan dan membangun Server Linux dari mulai cara Install dan Konfigurasinya. Apakah sudah siap? Jika YA saya akan lanjutkan….
Pada umumnya para administrator jaringan mengelola dan memaintenance server yang berada di tempat
lain, makanya seorang admin perlu sekali melakukan kontrol atau remote jauh terhadap servernya. Kadang-kadang kontrol jauh tersebut melalui jaringan internet atau dengan koneksi jaringan yang Lain. Dulu banyak sekali aplikasi yang digunakan untuk Remote jauh seperti telnet, ftp, dan aplikasi yang disebut perkakas r (r-tools) seperti rsh, rlogin, dan rcp. Tetapi semua aplikasi yang saya sebutkan barusan sangat tidak aman Kenapa? karena tidak adanya keamanan enkripsi yang Digunakan untuk melindungi trafik selama koneksi berlangsung.
Segala sesuatu yang namanya informasi yang menggunakan aplikasi tersebut termasuk sandi dan nama
pengguna Anda, ditransmisasikan dengan teks polos plain text tanpa enkripsi. Hal ini pasti akan sangat berbahaya karena informasi tersebut mungkin saja disadap selama transmisi berlangsung. Oleh sebab itu, aplikasi itu kini pelan-pelan mulai ditinggalkan, namun ada beberapa aplikasi tersebut masih sering digunakan
untuk melakukan administrasi jauh contohnya telnet. Bagi Anda yang masih menggunakan aplikasi tersebut, sebaiknya segera berhenti menggunakan aplikasi tersebut dan menggunakan aplikasi yang lebih aman seperti ssh, scp, dan sftp.
Untuk melakukan administrasi jauh, SSH merupakan solusi terbaik aplikasi yang dapat digunakan sebagai pengganti telnet. SSH mengunakan enkripsi sehingga semua informasi yang ditransmisikan terlindungi.
salah satu aplikasi SSH yang Free License atau bebas adalah OpenSSH. OpenSSH adalah paket aplikasi yang terdiri dari scp, sftp, ssh dan sshd. Saya akan menjelaskannya satu-persatu. Lanjut pertama kita Membahas instal SSH dan Konfigurasinya
sshd Server Linux pada Debian
Instalasi
Kalau aplikasi SSH Client tidak perlu di install karena sudah Default ada, Oke sekarang lanjut ke Konfigurasinya
Konfigurasi sshd
melalui SSH. Secara default root diijinkan untuk login melalui SSH, hal ini yang tentu saja sangat bahaya. Karena ini disebabkan para hacker dapat langsung menggunakan akun root untuk menyerang dan menguasai sistem ” Reseh memang Namanya Hacker itu, Orang mana lah” hehehe, melalui SSH. Dan bila diijinkan root untuk login, tentu saja si kang hacker gak perlu menebak nama user yang terdapat di sistem, tetapi cukup menggunakan Login root sehingga si hacker cuma perlu meretas sandi untuk user root tersebut.
ini di atur ke yes dan direktori pangkal pengguna tersebut memiliki mode akses 777, maka pengguna yang bersangkutan tidak akan diijinkan untuk login melalui OpenSSH. (Keren kan ? apa bingung?)
Direktif UsePrivilegeSeparation akan melakukan pembagian proses sshd menjadi dua, yang salah satu diantaranya adalah proses turunan atau anak yang bersifat unprivileged yang kinerjanya menangani semua koneksi SSH yang masuk. Setelah koneksi tersebut terotentikasi maka proses turunan tersebut akan
menyerahkannya ke proses dengan otoritas user tersebut.
Direktif Port juga kadang bisa digunakan untuk menambah keamanan koneksi SSH. Hal ini dilakukan dengan cara mengubah port default SSH yaitu port 22 menjadi port lain. Anda dapat mengubahnya menjadi port berapapun terserah anda tetapi jangan sama dengan Port yang sudah di gunakan Contoh 80
Kenapa hal ini bia menambah keamanan sistem Linux Anda ? Pada saat Anda mengubah port default SSH menjadi port lain, maka si kang hacker harus melakukan pemindaian(scanning) terlebih dahulu untuk melihat port apa saja yang dibuka oleh sistem Anda, dan ini pasti saja menambah usaha ekstra untuk melakukan hack sistem anda.
Kita akan lanjutkan pada artikel instalasi dan konfigurasi SSH Client. Semoga bermanfaat