4 struktur direktori Config Runtime pada LDAP Server Di Linux Debian

4 struktur direktori Config Runtime pada LDAP Server Di Linux Debian

Dari judul di atas mungkin pembaca berfikir, apa sih Runtime itu ? runtime adalah waktu berjalan, tapi dalam hal di LDAP adalah bisa melakukan konfigurasi tanpa harus merestart ulang pada slapd, hal ini sangat penting untuk kita bahas, mengingat terkadang kita di repotkan kalau setiap kali melakukan perubahan harus melakukan restart services slapd pada LDAP linux debian. ada caranya untuk memberikan solusi dalam hal ini yaitu melakukan config Runtime , gimana caranya? begini caranya

Config Runtime pada LDAP Server Di Linux Debian

cn = config, Konfigurasi Run Time

Sebelumnya pada OpenLDAP versi 2.3, OpenLDAP telah mendukung konfigurasi model baru. Konfigurasi gaya baru ini bukan berupa file konfigurasi tunggal seperti slapd.conf, melainkan file konfigurasi dalam bentuk LDIF. Sama seperti halnya dengan informasi LDIF yang disimpan di database LDAP seperti bdb,
file konfigurasi tersebut juga disimpan di dalam database LDAP sehingga konfigurasi OpenLDAP gaya baru memanfaatkan IDAP itu sendiri untuk menyimpan konfigurasinya.

Mungkin Anda akan bertanya-tanya, untuk apa OpenLDAP menyimpan konfigurasinya di dalam databasenya sendiri ? Anda bisa membayangkan LDAP dapat terus berkembang seiring dengan informasi yang disimpannya. kalau menggunakan file konfigurasi slapd.conf, setiap terjadi perubahan terhadap konfigurasi OpenLDAP, maka slapd perlu dimatikan dan dinyalakan kembali.

Anda bisa bayangkan kalau database yang dimiliki OpenLDAP sangat besar, tentu saja proses tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini  pasti saja tidak dapat ditoleransi mengingat fungsinya yang cukup penting. Oleh karena itu maka diciptakanlah tipe konfigurasi yang dapat berubah setiap saat tanpa harus menyalakan ulang slapd setiap terjadi perubahan konfigurasi OpenLDAP. Tipe konfigurasi ini menyimpan informasinya di dalam database OpenLDAP itu sendiri, hasilnya setiap terjadi perubahan
informasi konfigurasi, perubahan tersebut akan larigsung berlaku.

Sama halnya seperti data yang disimpan pada LDAP, file konfigurasi tersebut dibuat dengan menggunakan LDIF dan juga memiliki struktur direktori. Direktori dasar untuk berkas konfigurasi adalah cn=config, dan merupakan direktori yang dikodekan langsung ke dalam slapd. Direktori dasar ini berisikan semua konfigurasi global serta konfigurasi lainnya yang terdapat di entri turunan. Berikut adalah struktur direktori yang digunakan oleh cn=config

4 struktur direktori Config Runtime pada LDAP Server Di Linux Debian
  1. cn=config CN ini merupakari DN root dan konfigurasi.
  2. cn=module { n } CN ini digunakan untuk mendefinisikan modul dinamis. Untuk setiap modul, maka akan memiliki CN tersendiri yang akan diberi nomor urut mulai dan 0.
  3. cn=schema CN ini  digunakan untuk mendefinisikan skema sistem yang secara default sudah dikodekan ke dalam slapd. Skema tersebut merupakan skema yang digunakan untuk mendefinisikan konfigurasi. Entri ini dapat memiliki entri turunan yang merupakan skema tambahan yang secara dinamis dapat dimasukan ke dalam slapd. Skema tambahan tersebut dapat disimpan di dalam file LDIF yang berada di direktori cn=schema.
  4. olcDatabase={fl}flama_database DN ini digunakan imtuk mendeskripsikan database yang dimiliki oleh OpenLDAP. Database akan diberi nomor urut mulai dan 0.

Leave a Comment