Cara instal dan Konfigurasi DNS Pada Linux Server

Cara instal dan Konfigurasi DNS Pada Linux Server

Pada artikel sebelumnya yang membahas Pengertian DNS Server dalam artikel tersebut saya menyebutkan bahwa akan melanjutkan ke tahap instalasi dan pengaturan DNS Server pada Operating System Linux,

Seperti yang saya sebutkan pada artikel yng sebelumnya, DNS adalah sistem yang terdistribusi terhadap di setiap server DNS dan hanya tugasnya bertanggung jawab terhadap domain yang diwakilinya. terus  pertanyaan yang muncul, siapa yang akan bertanggung jawab dalam hal menyatukan di semua server DNS sehingga server DNS dapat mengetahui keberadaan server lainnya? Bagaimana caranya server DNS tersebut bisa menghubungi server yang tertuju untuk untuk meminta jawaban pada host tertentu? Jawabannya adalah terletak pada sistem pendelegasian yang terpakai DNS.

Semua Server DNS dapat mengetahui server root. Server root bertugas terhadap domain level atas (top level domain/TLD) atau zona . (titik) dan (yang nanti akan saya bahas satu -persatu ) menyimpan catatan alamat server yang bertugas terhadap domain com, edu, org. de, jp, id dan pada semua server TLD. kemudian Server  TLD ini memiliki tugas penting terhadap domain TLD-nya masing-masing, dan menyimpan
log untuk semua server yang bertugas terhadap TLD level kedua dan begitu samapai seterusnya hingga domain level yang terbawah. Gimana sudah mengerti tugas masing-masing Server DNS ? jika sudah saya akan melanjutkan Cara Install DNS Server Linux dan Konfigurasinya

Cara instal DNS Server Pada Oprating System Linux

Saat ini aplikasi DNS yang banyak di gunakan dan popular di kalangan pengguna linux , sampai-sampai telah menjadi aplikasi terbaik untuk DNS server  adalah BIND. Saat ini ada dua versi BIND yang biasa secara default yang digunakan pada distro Linux , adalah BIND Versi 8 atau Versi 9. Dalam hal ini kita akan menggunakan versi BIND yang terbaru, adalah BIND versi 9. Cara instalasinya pun sangat mudah dan tanpa perlu perintah Linux yang panjang Berikut cara Installnya pada terminal Linux anda ketikan:

Cara instal dan Konfigurasi DNS Pada Linux Server

Mudah kan ? lanjut dengan konfigurasi

Konfigurasi DNS Pada Linux Server

Cara melakukan konfigurasi pada BIND, ada dua file yang harus wajib diingat adalah file zona dan file konfigurasi BIND sendiri yaitu named.conf. File zona adalah file yang berisikan daftar host ataupun server DNS subdomain dan domain tertentu, sedangkan file named.conf adalah file yang paling penting untuk konfigurasi BIND. Pada Debian dan Ubuntu, file named.conf dibagi menjadi tiga file yaitu named.conf , named.conf.options, dan named.conf.local.
Pada dua berkas yang terakhir, yaitu named .conf.options dan named.conf.local dimasukkan ke dalam file konfigurasi utama yaitu named.conf melalui direktif include.
Pembagian file konfigurasi tersebut peruntukan untuk mempermudah dalam melakukan manajemen konfigurasi named.conf karena file tersebut dibagi sesuai dengan fungsinya.

Berkas named.conf.options memiliki fungsi untuk konfigurasi yang sifatnya lebih terhadap option atau konfigurasi umum BIND, kalau berkas named.conf.local difungsikan untuk deklarasi suatu zone atau domain.

Secara default, file named .conf biasanya hanya berisikan direktif include yang akan berfungsi untuk memasukkan kedua berkas konfigurasi yang lain. Kalau file named.conf.options berisikan direktif options. Untuk pengaturan standar, kedua file tersebut biasanya tidak perlu di seting dan bisa langsung digunakan. Hanya file konfigurasi yang terakhir, yaitu named.conf.local, yang merupakan file isinya berupa deklarasi zona yang harus diseting. File ini secara default tidak ada isi konfigurasi apapun. Selanjtnya Kita akan membahas bagaimana melakukan konfigurasi umum pada BIND dan konfigurasi yang terkait pada zona.

Perlu Di ketahui

berkas named.conf berisikan beberapa direktif. Direktif ini mendefinisikan fungsi yang dimiliki oleh BIND. Beberapa direktif yang biasa digunakan adalah sebagai berikut :
acl yang bertugas Mendefinisikan kontrol akses yang bisa digunakan pada direktif lain
controls Fusngsinya mengontrol terhadap mdc
key Mendefinisikan kunci kriptografi yang bisa digunakan untuk security koneksi DNS seperti TSIG
logging Fungsinya melakukan konfigurasi pada log
options Mengatur konfigurasi global untuk BIND
server Mengatur konfigurasi terhadap server
view Bertindak sebagai kontainer untuk direktif zone
zone Mengatur konfigurasi terhadap domain
Biasanya pada directif di atas bisa di tempatkan dalam satu file named.conf tetapi karena Debian/Ubuntu memecah file konfigurasi named.conf menjadi tiga, maka sebaiknya kita menggunakan ketiga file tersebut
untuk menempatkan direktif.

Terus dimana lokasi yang baik untuk pada direktif tersebut? Tidak ada aturan khusus tentang mengenai hal tersebut, tetapi yang harus diperhatikan adalh urutan dalam penempatan direktif sangat mempengaruhi apakah direktif tersebut bisa berfungsi dengan baik atau tidak, Yang penting adalah direktif yang memiliki
keterkaitan.

Misalnya, Kalau kita ingin menggunakan ACL untuk membatasi siapa saja yang bisa mengakses zona tertentu, maka direktif ACL tersebut harus lah sudah diseting sebelum setingan direktif zona dilakukan.

Oleh sebab itu, sebaiknya dalam menempatkan direktif umum seperti logging dan controls di fil named.conf, direktif options di named.conf options dan direktif yang terkait dengan zona seperti views, server, acl dan zona di file named.conf. local.

Kita akan Membahas satu persatu penggunaan direktif di atas pada artikel selanjutnya

Leave a Comment